Anggota Dewan Kota Blitar ,Dari Demokrat Peduli Dengan Urusan Perut Pedagang Kaki Lima.

Realitakini com - Blitar .
Anggota DPRD Kota Blitar Ito Tubagus Aditya merasa prihatin dengan pedagang kaki lima sekitaran Alun-alun Kota Blitar yang sering bongkar pasang tenda dagangan. Membuatnya turun langsung ke jalan untuk membantu pedagang memasang tenda yang ternyata bukan hal yang mudah.

Belakangan ini ada beberapa upacara besar pemerintahan di Alun-alun yang membuat pedagang ber henti bekerja sementara dan diminta membongkar tenda lapaknya. Disitulah Ito selalu terlihat ditengah-tengah pedagang, turun ke jalan membantu membongkar dan mendirikan tenda, hingga menyita per hatian masyarakat yang lalu lalang.

“Saya prihatin dengan pedagang yang sepi karena pandemi, kemarin sudah agak rame karena Alun-alun dibuka kembali tapi ada masalah kecil Upacara Satpol PP se-Jawa Timur, mereka harus mengemasi kembali dagangan dan tendanya. Ternyata membongkar dan memasang tenda itu sulit harus bayar tukang Rp 50 ribu, sedang sehari tidak mesti bisa dapat untung Rp 100 ribu, jadi kita tergerak mem bantu,” jelas Ito Tubagus Aditya saat ditemui Sabtu (4/6/2022).

Saat itu, Ito tidak sendirian, melainkan ditemani Kader Partai Demokrat dan Ormas Blitar Manunggal. Sebagai bentuk aksi sosial membantu orang yang membutuhkan dalam hal ini membantu pedagang untuk bangkit lagi meningkatkan perekonomiannya.

“Aksi kita dilandasi perintah Ketua Umum Partai Demokrat Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) terkait pembinaan UMKM di seluruh Indonesia. Di Kota Blitar kita menaruh perhatian pedagang kaki lima seperti di Alun-alun kemarin yang setelah lama tidak berjualan disulitkan dengan bongkar pasang lapak. Jadi ini bentuk perhatian kita kepada sesama yang membutuhkan,” ujar Ito yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Blitar.

Ito menambahkan, kegiatan dilakukannya itu tidak situasional saja. Bentuk perhatian lain pada UMKM, diantaranya pemberian rombong dagangan dan alat-alat membantu untuk berdagang rakyat kecil
 
.“Kemarin Partai Demokrat di wilayah Kecamatan Sukorejo memberikan rombong untuk berdagang dan ada juga kita beri kompresor untuk tambal ban. Ini sebagai bentuk kepatuhan kita kepada perintah ketua umum partai dalam membantu UMKM,” ucapnya.

Ito mempunyai keyakinan bahwa pedagang kaki lima mempunyai potensi yang bisa memberikan nilai ikonic bagi Kota Blitar. Hal itu tentunya harus diimbangi dengan pembinaan dan pemberdayaan UMKM  yang harus dilakukan pemerintah.

Maka itu, pria berpenampilan khas botak berjenggot ini sering diskusi bersama pedagang kaki lima. Memberikan edukasi pada pedagang serta memberikan pendampingan mencegah pedagang tersangkut masalah berkaitan dengan hukum.

“Kota Blitar itu sempit wilayahnya hanya 32 kilometer persegi. Yang dimilikinya hanya sumber daya manusia salah satunya pedagang kaki lima atau PK5. Sedang produk PK5 kita banyak yang unik tidak dimiliki daerah contohnya minuman pleret. Harusnya bisa jadi ikon, tinggal bagaimana pemerintah Kota Blitar menjadikan ini sebagai sebuah aset wisata. Bisa nanti dibuatkan tempat atau rombong diseragamkan ditempatkan tengah alun-alun, sehingga menjadi tempat makan nyaman sambil melihat pemandangan. Lalu pedagang diedukasi menjaga kebersihan agar tempat tetap nyaman,” harapnya.( edy )

Post a Comment

Previous Post Next Post