Bupati Blitar : Sekolah Se-Ngaji Benar-Benar Membuat Kelebihan Bagi Anak-Anak

Realitakini.com-Blitar 
Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar acara Workshop Kepala dan Guru Kabupaten Blitar (K3TK) di TK Al Hidayah Karangsono 1, Selasa (20/09/2022).Acara di hadiri Bupati Blitar, Hj Rini Syarifah, Kepala Dinas Pendidikan Luhur Sejati, Para Kepala Sekolah dan Guru TK SE Kecamatan Kanigoro.

“Kegiatan ini sudah di gelar 2 kali dan nanti akan kita 4 area. Kali ini di wilayah selatan tengah dengan para guru-guru TK, mereka antusias mendukung program kita termasuk sekolah Se- Ngaji nya.” Kata Bupati.

Bupati  menyampaikan, budayakan anak-anak ini sekolah Se-Ngaji nya, tidak hanya Ngaji kitab tetapi Ngaji terkait etika perihal perilaku, dan tumbuhkan budayanya mulai sejak dini.
Selasa (20/09/2022)

“Termasuk kesenian atau permainan tradisional. Oleh sebab itu guru-guru TK harus tahu agar anak-anak tidak terlalu banyak bermain Handphone. Kemudian kerena ini masih workshop, kedepannya harus ada kegiatan, tindak lanjutnya. Namun tidak harus hari ini, bisa di programkan,” jelas Bupati Perempuan ini.

Ia berharap sekolah Se-Ngajinya benar-benar membuat kelebihan bagi anak-anak, bertambah SDM nya, dan tidak hanya intelektual akademis nya saja, tetapi etika dan budi pekerti.Ditempat yang sama,Kepala Dinas Pendidikan Luhur Sejati menyampaikan, menindaklanjuti penjelasan Bupati, pihaknya sedang perang dengan gadge.

Menurutnya betapa besar pengaruh gadget merubah pola pikir anak, yang artinya dengan pola tersebut di harapkan anak-anak tidak tergantung kehidupannya pada gadget.

“Pandemi sekian tahun merubah pola pikir anak, nah sekarang kita harus mengembalikan budaya-budaya Indonesia yang sekarang di serang budaya tik tok, dan tentu kita akan mengembalikan disitu,” ujar Luhur.Sampai kapan, kata Luhur tentu itu tidak ada batas waktu. Namun pihaknya tetap ikhtiar, dan berupaya.

“Tentunya akan menghasilkan anak-anak yang tidak akan lupa budaya Nasional, dan jati diri bangsa. Itu yang kita lihat sekarang. Kalau dulu anak-anak tiru yang jelek dari orang dewasa, sekarang anak-anak bisa meniru yang jelek, kata kata kotor dari HP, itu tantangan kita. Kebetulan TK ini pondasinya pendidikan, maka kita sasar Kepala sekolah dan guru-guru TK,” jelas luhur.

Pihaknya berharap masing-masing sekolah ada permainan tradisional. Seperti egrang batok atau dacon, karena itu bicara literasi dan numerasi.“Artinya guru punya kreativitas besar, bagaimana tidak bicara diatas kertas. Namun praktek budaya tradisional untuk salah satu upaya peningkatan literasi dan numerasi konteks nya anak.” Tuturnya.

Kemudian Luhur sampaikan bahwa ada pembelajaran tentang kreativitas atau kerajinan tangan.s “Sekarang ini guru-guru olahraga di Kabupaten Blitar tingkat Sekolah Dasar sudah ada permainan tradisional, mereka suda punya alat engkrang dan macam-macam peralatan tradisional lainnya.” Tutupnya.(kmf/edy)

Post a Comment

Previous Post Next Post