Harga Ikan Tinggi Pengusaha Ikan Salai Di Lintau Buo Utara Berhenti Produksi

  Pengusaha ikan sale Foto : Dokumen milik Realita
Realitakini.com Tanah Datar                              
Harga ikan yang tinggi menjadi salah satu kendala pengusaha ikan salai atau ikan asap berhenti memproduksinya ditambah lagi pembudidaya ikan diduga lebih cendrung memasok ke restoran atau rumah makan.

"Sudah lebih 15 hari saya berhenti memproduksi ikan salai karena tidak ada lagi yang mengirim ikan ke kami," ujar Ermawati (61) saat di temui awak media di rumahnya, Sabtu (07/12/2023).

Menurut warga Jorong Melur Nagari Lubuk Jantan Kecamatan Lintau Buo Utara tersebut menjelaskan, jika sebelumnya ia selalu menerima kiriman ikan lele sebagai bahan baku ikan salai dari Pekanbaru sebanyak 250 kg dengan rata rata harga Rp. 17.000,00,- perkilo dan setelah jadi  ikan salai beratnya menjadi lebih kurang 100 kg.

"Untuk harga penjualan sekarang sekitar 95 ribu perkilo namun biaya produksi nya juga besar mulai dari biaya membersihkan ikan dan bahan bakar kayu bakar karena proses pembakaran ikan dengan open menghabiskan waktu sekitar 12 jam," jelasnya.

Menurutnya Ermawati adakalanya harus rugi Karena pengepul tidak mau membeli karena kualitas ikan berminyak dan hitam untuk itu ada kriteria khusus untuk ikan salai tersebut.

"Kami menggunakan ikan lele yang makanannya pelet karena hasilnya bagus dan tidak berminyak tapi kalau mendapat ikan yang makanannya Jeroan atau ayam hasilnya berminyak dan hitam dan pengepul tidak akan membelinya," katanya sambil memperlihatkan ikan salai yang tidak laku terjual.

Ermawati juga menambahkan usaha ikan salai yang sudah digelutinya selama lebih kurang selama 6 tahun tersebut kesulitan mendapatkan ikan juga karena penyuplai lebih suka memasok ikan ke restoran atau rumah makan saji dan siap saji.

"Kalau harga 20 ribu perkilo kami tidak sanggub beli buk, karena proses produksi nya besar dan jika kami paksakan juga kami tidak dapat apa apa, apalagi ada tiga orang  pekerja yang turut bergantung dari penghasilan ikan salai ini," tuturnya dengan raut sedih

Untuk itu dirinya berharap ada yang bisa memasok ikan ke tempatnya dengan harga semula, atau ada solusi dari terkait sehingga  usahanya kembali bisa berjalan, disamping itu karena ada lagi 2 keluarga pengusaha ikan salai di daerah tersebut juga mempunyai problem yang sama.

Sementara itu salah seorang pembudidaya ikan lele Adek (45)  dalam bincang dengan awak media menjelaskan memang banyak permintaan ikan lele dari restoran dan rumah makan.

"Harga ikan lele  sekarang tinggi mbak karena biaya pembudidayaan mahal kalau saya sendiri menjualnya dengan harga 20 ribu perkilo, kalau di bawah itu rasanya tidak sanggub apalagi kalau kita yang mengantar ke lokasi," tutupnya. (**)


Reporter : Mailis RK

Post a Comment

Previous Post Next Post