DLH Kabupaten Banyumas Dorong warga Petahunan Mendirikan KSM




Banyumas – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, juga ikut mengisi kegiatan non fisik TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas, dengan memberikan sosialisasi pengolahan sampah kepada masyarakat Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Rabu (15/7/2020).

Disampaikan Bambang Muharyono, penyuluh dari DLH Kabupaten Banyumas, bahwa edukasi yang dilangsungkan di Lokawisata Bukit Watu Kumpul, Desa Petahunan ini, untuk memotivasi masyarakat untuk mengolah sampah baik organik maupun anorganik secara mandiri, sehingga kedepan mampu mendatangkan keuntungan ekonomi.

Menurutnya, wilayah Desa Petahunan yang berada di perbukitan sangat cocok untuk dijadikan tempat pengolahan sampah.

“Sampah merupakan polemik klasik bersama sehingga penyelesaiannya pun juga harus ditangani bersama,” jelasnya.

Disampaikannya lanjut, pihaknya mendorong desa membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola sampah terpadu, sehingga diharapkan menjadi panutan penanganan sampah di desa lainnya di Kecamatan Pekuncen.

KSM akan menjadi garda terdepan untuk mengatasi persoalan sampah masyarakat. Melalui KSM inilah, masyarakat bisa semakin dirangkul untuk semakin sadar dan bergerak mengatasi persoalan sampah di lingkungannya.

KSM juga dapat menjadi bagian dari unit usaha BUMDes sehingga ke depan bisa mendapatkan permodalan mesin pengolah sampah modern, sehingga memberikan pendapatan bagi desa.

“Dengan semakin banyaknya KSM, maka permasalahan sampah bisa semakin efektif. Pemkab tidak bisa bekerja sendiri untuk memerangi sampah,” tandasnya.

Jadi untuk menangani sampah maka butuh kebersamaan dan kekompakan. Ia berharap dengan sosialisasi itu maka akan muncul gerakan pengelolaan sampah kolektif bersama masyarakat Pengetahuan tentang regulasi, hingga materi yang disampaikan pemerintah hingga praktisi penanganan sampah, diharapkan menjadi bekal masyarakat untuk semakin sadar dan bergerak peduli kepada lingkungannya.

Bambang Muharyono menambahkan, adanya pengecoran jalan beton 1,8 kilometer dengan lebar 3,75 meter, menuju Obyek Wisata Curug nangga, jalan TMMD setebal 20 centimeter itu, selain Curug nangga, jalan juga akan memfasilitasi sejumlah potensi wisata Petahunan yang meliputi Curug Rinjing, Curug Pengantin, Tuk Pengasinan, Makam Eyang Gusti Aji, petilasan pertapan Ki Ajar Wirangrong, serta Bukit Watu Kumpul,” bebernya.

“Dengan banyaknya wisatawan yang akan berkunjung pasca TMMD, maka polemik sampah harus mulai digagas, dan pihak desa harus segera mencarikan terobosan modalnya. (Aan)

Post a Comment

Previous Post Next Post