Pemerintah Sumatera Barat memiliki beberapa program unggulan, seperti:
-Menciptakan pendidikan yang merata dan kesehatan yang berkualitas
-Mengentaskan kemiskinan ekstrem
- Meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan
- Meningkatkan daya saing pariwisata
- Meningkatkan pendapatan daerah
- Program Makan Bergizi Gratis: Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak usia
sekolah dan mencegah stunting.
Dengan berbagai capaian ini, Pemerintah Sumatera Barat terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun daerah yang lebih maju dan sejahtera.1 Oktober 2025 Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-80tahyn . Perayaan ini menjadi momentum penting untuk menyoroti capaian dan proyeksi pembangunan daerah, terutama dalam sektor ekonomi dan pariwisata yang menunjukkan tren pertumbuhan signifikan menjelang tahun 2025.
di usia ke-80tahun ini Pemerintah Sumatera Barat telah mencapai beberapa keberhasilan signifikan
Berikut beberapa capaian penting anatar lain :Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Sumatera Barat memiliki IPM sebesar 76,43, menempatkan provinsi ini di peringkat ke-6 nasional dan ke-2 di Sumatera setelah Riau. IPM ini mencakup harapan hidup, pendidikan, dan pengeluaran per kapita yang meningkat.
Perekonomian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku meningkat dari Rp241,89 triliun pada 2020 menjadi Rp332,94 triliun pada 2024. PDRB per kapita juga meningkat dari Rp54,33 juta menjadi Rp57,05 juta pada periode yang sama.
Kemiskinan Jumlah penduduk miskin menurun dari 345,73 ribu jiwa (5,92%) pada Maret 2024 menjadi 315,43 ribu jiwa (5,42%) pada September 2024.Pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka menurun dari 6,88% pada 2020 menjadi 5,75% pada 2024.
Sektor pariwisata tampil sebagai bintang utama pembangunan Sumbar. Data menunjukkan adanya lonjakan investasi yang kuat di sektor ini. Investasi pariwisata (PMDN dan PMA) diproyeksikan mencapai pertumbuhan 18,1% di tahun 2025, meningkat tajam dari 13,75% di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini sejalan dengan target ambisius Sumbar di usia ke-80:
• Jumlah destinasi wisata ditargetkan mencapai 2.025 unit.
• Yang paling mencolok, jumlah kunjungan wisatawan ditargetkan mencapai 2.000.000 orang pada
.tahun 2025. Target dua juta wisatawan ini menjadi bukti keseriusan Pemerintah Provinsi dalam
menggarap potensi alam dan budaya Minangkabau
Selain itu, sektor pendukung pariwisata seperti Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang (PSDL) juga menunjukkan pertumbuhan investasi yang kuat, dari 25,1% menjadi 28,2% di tahun 2025, menandakan komitmen terhadap pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan.Perekonomian Stabil dan Kesejahteraan Pekerja Meningkat
Secara umum, perekonomian Sumbar menunjuk kan stabilitas dan perbaikan. Indikator makroekonomi menunjukkan tren positif:
• Pertumbuhan Ekonomi (PE): Diproyeksikan sedikit meningkat menjadi 4,15% di 2025 dari 4,05%
di 2024.
• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT): Ditargetkan menurun dari 5,97% di 2024 menjadi 5,90% di
2025.
• Rata-rata upah pekerja menunjukkan kenaikan signifikan, dari Rp 2,88 juta menjadi Rp 3,14 juta
per tahun.
Sementara itu, Tingkat Kemiskinan diproyeksikan turun tipis menjadi 5,85% di 2025, menunjukkan upaya pemerintah dalam menekan angka kemiskinan di daerah.Neraca Perdagangan: Ekspor Kuat di Sektor PrimerDi bidang perdagangan, Sumbar menunjukkan neraca yang sehat. Ekspor pada tahun 2024 didominasi oleh dua sektor utama:
• Perdagangan (26,96%)
• Pertanian (23,02%)
Sementara itu, Impor didominasi oleh Barang Konsumsi (72,85%) dan Barang Baku (15,92%). bTinggi nya kontribusi sektor perdagangan dan pertanian dalam ekspor menunjukkan kekuatan komoditas primer Sumbar di pasar internasional.
Memasuki usia ke-80 tahun, data-data ini menjadi modal kuat bagi Sumbar untuk terus mengakselerasi pembangunan, menjadikan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pengembangan pariwisata se bagai lokomotif utama pertumbuhan daerah.
Keberhasilan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumbar di tahun 2025 terlihat dari keberhasilan program pemutihan pajak kendaraan yang diperpanjang hingga September 2025, yang mampu menekan jumlah kendaraan menunggak pajak dari sekitar 953.767 menjadi 106.585 unit, serta menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 46,28 miliar. Hal ini di ungkapkan oleh kepala Syefdinon, S.Sos, MM ‘
Lebih lanjut ia mengatakan ,”selain itu, Bapenda juga berhasil mengadakan Gebyar Pajak sebagai bentuk apresiasi dan meningkatkan kesadaran pajak, serta menjalin sinergi dengan BPJS Kesehatan untuk mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Program Pemutihan Pajak Kendaraan
Keberhasilan Utama:
Program pemutihan pajak kendaraan yang diperpanjang hingga 30 September 2025 menunjukkan hasil yang sangat baik.
Dampak:
Penurunan drastis jumlah kendaraan penunggak pajak dari 953.767 menjadi 106.585 unit.
Peningkatan PAD sebesar Rp 46,28 miliar, menurut Kepala Bapenda Sumbar Syefdinon.
Manfaat bagi Masyarakat:
Penghapusan denda keterlambatan pembayaran pajak.
Penghapusan pajak progresif dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) II (untuk kendaraan di luar Sumbar) ( * RK) ADV
Tags:
Pariwara



