Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musyorkablub) KONI Kabupaten Pasaman yang digelar pada Senin (11/12/2025) berlangsung tegang.
Pihak panitia pelaksana diduga tidak netral, sebab saat pimpinan cabang olahraga (cabor) mempertanyakan kejelasan jumlah cabor yang memiliki hak suara, mereka tidak menggubrisnya, disaat pleno satu pada saat roll call) pengecekan peserta
Kondisi tersebut semakin memanas ketika setiap pertanyaan para pimpinan cabor tidak satupun digubris panitia pelaksana
Pantauan awak media, Ketegangan memuncak ketika Ketua PBVSI Pasaman, Salamat simamora memprotes keras terkait cabor futsal dan Drumband yang dijadikan panita sebagai voter (pemilik suara).
Protes terhadap cabor futsal karena futsal tergabung dalam PSSI dan tidak sebagai voter (pemilik suara) dalam pemilihan ketua KONI. Begitu juga dengan cabor Drumband, yang seharusnya tidak bisa menjadi voter, karena cabor tersebut SK cabornya diterbitkan oleh pengurus Pusat. Cabor drum band ditingkat propinsi sumatera barat pun sudah tidak ada kepengurusannya.
Secara aturan dalam cabang olahraga KONI, SK cabor kabupaten itu diterbitkan oleh ketua umum di tingkat propinsi. Namun protes tersebut tidak mendapat tanggapan dari pimpinan sidang.
Kericuhan semakin panas ketika salah satu pimpinan sidang melabrak meja, yang memicu kegaduhan di dalam ruangan.Situasi yang kian tidak terkendali membuat petugas keamanan harus turun tangan .
Polemik ini merupakan lanjutan dari ketegangan pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) beberapa hari sebelumnya. Sejumlah cabor menilai Carateker KONI Pasaman tidak mengindahkan keputusan Rakerda pada Agustus 2025, di mana 15 Cabor baru telah ditetapkan sebagai anggota KONI Pasaman dengan SK Nomor: 23/KPTS-KP/2025.Tidak dicantumkannya penetapan itu dalam agenda Musyorkablub membuat banyak cabor merasa dirugikan.
Di tengah suasana tegang tersebut, Salamat, mendatangi pimpinan sidang bersama perwakilan cabor dan utusan KONI Sumbar sebagai saksi, untuk menolak Musyorkablub meminta kepada pimpinan sidang menyampaikan ketidakpuasannya terhadap proses sidang dan menyebut carateker tidak memahami AD/ART KONI.
Salamat juga meminta agar sidang ditunda menunggu tanggapan KONI Propinsi sumatera Barat terkait data cabor pemilik suara. Tapi caretaker tetap bersikukuh untuk melanjutkan proses sidang dengan tetap mengikutkan futsal dan Drumband sebagai pemilik suara dalam Musyorkablub KONI Pasaman.
“Carateker tidak mengerti AD/ART KONI. Saya akan menuntut permasalahan ini ke KONI Provinsi dan KONI Pusat,” dihadapan carateker
Pada Musyorkablub tersebut juga dihadiri utusan dari KONI Provinsi, namun tidak diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan bahkan pimpinan sidang (carateker) mengusir dengan mengancam "cabut SK saya dan saya kembali ke Padang", begitu ucapannya .(Nurman)
Tags:
pasaman
